Tampilkan postingan dengan label Jokowi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jokowi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 Maret 2016

Indonesia Masih Rawan Teroris, Irjen Tito Hadapi Tugas Berat


Presiden Jokowi telah melantik Irjen Tito Karnavian sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tugas Tito dinilai berat mengingat terorisme masih menjadi masalah rawan bagi Indonesia.

"Kalau kita melihat, kalau bicara kerawanan terorisme, kita tak bisa tutup mata. Kita memang masih menjadi target teror. Tentu resikonya besar," kata Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, Kamis (17/3).

Dia mengakui, keadaan Indonesia tidak sama dengan negara lain yang penuh teror seperti Suriah atau Irak. Aparat pemerintahan dan keamanan selama ini juga sudah bekerja baik dalam menangkal terorisme. Namun tak bisa disangkal bahwa ancaman terorisme masih ada. Terbukti serangan di Jalan Thamrin Jakarta, beberapa waktu lalu, tetap terjadi walau dengan cepat diredam aparat.

Charles mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo mengangkat Tito Karnavian sebagai kepala BNPT. Sebab yang bersangkutan memiliki track record baik dalam menanggulangi terorisme. "Waktu menjabat Kapolda di Papua dan Jakarta, saya lihat prestasi Pak Tito baik. Saya kira sudah tepat Pak Jokowi memilih Pak Tito," kata Charles.

Charles juga menilai bahwa salah satu fokus Tito sebagai kepala BNPT adalah menguatkan program deradikalisasi demi mencegah aksi teror.

Dia juga berharap Tito bisa memperbaiki koordinasi BNPT dengan lembaga negara lainnya dalam menjalankan fungsi pencegahan. Dia memberikan contoh, BNPT pernah merekomendasikan memblokir situs internet dengan konten terorisme kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Namun belakangan muncul pro dan kontra, dimana Kemkominfo seakan tak bisa menjawab masyarakat akan pentingnya pemblokiran itu.

Menurut Charles, hal itu mencerminkan kurang baiknya koordinasi BNPT dengan Kemkominfo, sehingga Kemkominfo tak tahu alasan substansial pemblokiran. "Maka BNPT ke depan harus bisa berkoordinasi dengan lembaga negara lainnya. Jadi koordinasi harus baik," tandasnya.

Sumber : http://www.beritasatu.com/

Jumat, 28 Agustus 2015

Charles Honoris Apresiasi Positif 33 Calon Dubes Usulan Jokowi

Charles Honoris Anggota DPR RI Komisi I, Fraksi PDIP/Foto:JPNN
Presiden Joko Widodo telah mengirimkan 33 nama calon duta besar ke Komisi I DPR RI. Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris mengapresiasi nama-nama yang diusulkan Presiden tersebut.

“Dari profil secara umum yang kami terima, saya mengapresiasi positif. Saya rasa mereka kompeten dan mampu menjalankan tugas dengan baik,” ujar Charles Honoris, Rabu (26/8/2015).

Namun, pihaknya masih akan melakukan pendalaman terhadap tugas-tugas mereka. Terlebih lagi, Presiden sudah mengungkapkan harapan terhadap kinerja dubes dan diplomat, yakni harus memiliki kemampuan diplomasi luar negeri sekaligus marketing yang baik.

Untuk melihat hal itu, Komisi I akan mendalaminya pada saat fit and proper test mendatang.

“Kita akan dalami saat fit and proper test. Tapi yang jelas saya cukup optimistis mereka sesuai dengan harapan Presiden,” ujar Charles Honoris.

Berikut 33 nama calon duta besar usulan Presiden Jokowi:

1. Husin Bugis Dubes untuk Uni Emirat Arab
2. Safira Machrusah Dubes untuk Republik Demokratik Rakyat Alzazair
3. Bambang Antarikso Dubes untuk Republik Irak
4. Husnan Bey Fananie Dubes untuk Republik Azerbaijan
5. Ahmad Rusdi Dubes untuk Kerajaan Thailand merangkap UNESCAP
6. Yuri Octavian Thamrin Dubes untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa
7. Helmy Fauzi Dubes Republik Arab Mesir
8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng Dubes untuk Republik Bolivarian Venezuela
9. Mansyur Pangeran Dubes untuk Republik Senegal
10. I Gusti Agung Wesaka Puja Dubes untuk Kerajaan Belanda merangkap OPCWC
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi Dubes untuk Qatar
12. Ibnu Hadi Dubes untuk Republik Sosialis Vietnam
13. Alfred Tanduk Palembangan Dubes untuk Republik Kuba
14. Wiwiek Setyawati Firman Dubes untuk Republik Finlandia
15. Iwan Suyudhie Amri Dubes untuk Republik Islam
16. Muhammad Ibnu Said Dubes untuk Kerajaan Denmark
17. Rizal Sukma Dubes untuk Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia dan IMO
18. Tito Dos Santos Baptista Dubes untuk Mozambique
19. Mohammad Wahid Supriyadi Dubes untuk Federasi Rusia
20. Mustofa Taufik Abdul Latif Dubes untuk Kesultanan Oman
21. R. Soehardjono Sastromihardjo Dubes untuk Republik Kenya
22. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso Dubes untuk Republik Panama
23. Dian Triansyah Djani perutusan tetap RI untuk PBB
24. Diennaryati Tjokrosuprihatno Dubes Republik Ekuador
25. Agus Maftuh Abegebriel Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi
26. Amelia Achmad Yani Dubes untuk Boznia-Herzegovina
27. I Gede Ngurah Swajaya Dubes untuk Republik Singapura
28. Sri Astari Rasjid Dubes untuk Republik Bulgaria
29. R. Bagus Hapsoro Dubes untuk Kerajaan Swedia
30. Octavino Alimudin Dubes untuk Republik Islam Iran
31. Antonius Agus Sriyono Dubes untuk Tahta Suci Vatikan
32. Eddy Basuki Dubes untuk Namibia
33. Alexander Litaay Dubes untuk Republik Kroasia

Selasa, 18 Agustus 2015

Charles Honoris, Pilihan Menteri Jokowi Sudah Tepat

INILAHCOM, Jakarta - Perombakan kabinet yang baru saja dilakukan Presiden Jokowi dinilai momentum yang sangat tepat. Tiga orang baru yang mengisi bidang kementerian koordinator sudah tepat.

Demikian penilaian itu disampaikan politikus PDI Perjuangan (PDIP), Charles Honoris, kepada wartawan, Jakarta, Kamis (12/8/2015).

Menurutnya, kapasitas dan rekam jejak ketiga menteri koordinator tersebut dinianggap telah menguasai bidangnya masing-masing.

"Selain momentumnya tepat, tokoh yang dipilih Presiden Jokowi di tiga bidang kementerian tak hanya punya kapasitas saja tapi juga memiliki jejak rekam yang baik pula. Artinya mereka sesuai dengan harapan masyarakat," kata Charles.

Dengan demikian, kata Charles, tiga kementerian itu diharapkan dapat berkoordinasi untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Sebab, masyarakat tentunya berharap mereka bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Indonesia saat ini sedang mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan target serapan anggaran sampai ke daerah-daerah," ujar Charles.

Selain itu, kata Charles, stabilitas politik diyakini juga akan lebih kondusif dikarenakan hubungan eksekutif, legislatif dan partai politik akan lebih mendukung program pemerintahan.

Disisi lain, koordinasi lembaga penegak hukum juga akan dirasa lebih harmonis. Sektor kemaritiman juga akan menjadi capaian baru yang lebih maksimal bagi Indonesia.

"Dan yang paling akan kelihatan adalah urusan administrasi kabinet dan istana akan lebih tertata karena dipegang oleh orang berpengalaman dalam berorganisasi dan manajemen sekelas Pramono Anung," tegas Charles.

Menurutnya, sebagai politikus senior, Pram juga akan dapat memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dengan semua elemen politik di tanah air.

"Jadi masyarakat dan pasar ekonomi berharap banyak pasca reshuffle kemarin. Dan presiden diharap memonitor kerja kabinet dengan lebih tegas dan terukir," demikian Charles. [mes]

- See more at: http://nasional.inilah.com/read/detail/2229510/politikus-pdip-jokowi-tepat-pilih-tiga-menko#sthash.xPzuSOLG.dpuf